Kimia organik yang mempelajari pengaruh dari pengubahan
variabel fisik terhadap reaktivitas dari spesies yang terlibat dalam reaksi disebut Kimia Organik
Fisik. Awalnya definisi istilah “Kimia Organik Fisis” sebenarnya dapat meliputi
sebagian besar ilmu pengetahuan kimia dan teori. Mempelajari
kimia organik fisik hakekatnya adalah mengkaji aspek fisik dari suatu senyawa
organik. Dengan mengetahui secara baik aspek fisik suatu molekul organik maka
dapat dirancang suatu sintesa molekul target tertentu dengan pendekatan
diskoneksi terutama mensintesis suatu senyawa yang bermanfaat khususnya untuk
obat-obatan yang secara alami kadarnya sangat rendah dalam makhluk hidup.
Adapun
konsep-konsep yang diperlukan dalam mempelajari struktur molekul senyawa
organik adalah:
ELEKTRONEGATIVITAS
Elektronegativitas adalah skala sejauh mana
sebuah atom bisa menarik (mengikat) elektron untuk dirinya sendiri. Dalam
kata lain, elektronegativitas mengukur kemampuan atom untuk mendapatkan
(menarik) elektron dan untuk mempertahankannya.
Kepolaran dalam ikatan kimia
adalah suatu keadaan dimana distribusi penyebaran elektron tidak merata atau
elektron lebih cenderung terikat pada salah satu atom.
IKATAN HIDROGEN
Ikatan hidrogen adalah
sejenis gaya tarik antarmolekul atau antar dipol-dipol yang terjadi antara dua muatan
listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari
kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion.
Ikatan hidrogen memengaruhi
titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi
titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan
hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih
besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen
terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik
didih air lebih tinggi daripada asam florida.
GAYA VAN DER WAALS
Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada jenis gaya antara molekul. Istilah ini pada
awalnya merujuk pada jenis gaya antarmolekul, dan hingga saat ini masih
digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada
gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol. Interaksi van der Waals teramati pada gas mulia, yang amat stabil dan
cenderung tak berinteraksi. Hal ini menjelaskan sulitnya gas mulia untuk
mengembun. Tetapi, makin besar ukuran atom gas mulia (makin banyak elektronnya)
makin mudah gas tersebut berubah menjadi cairan.
POLARIZABILITAS
kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol
sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul.
GUGUS FUNGSI
Gugus fungsi adalah atom
atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa dan merupakan
ciri khas dari suatu deret homolog kimia karbon. Jika etana (C2H6)
memiliki deret homolog alkana, dan satu atom H-nya digantikan dengan gugus alkohol
(—OH) maka menjadi C2H5OH. Maka, akan berdampak pada
perubahan sifat senyawa (fisis dan kimia) dari etana ke etanol.
EFEK INDUKSI
Sebuah efek induksi adalah tarikan kerapatan elektron melalui
obligasi s disebabkan oleh perbedaan elektronegativitas dalam atom. Ketika kita membandingkan acidities etanol dan 2,2,2- Trifluoroethanol, kami mencatat bahwa yang kanan lebih asam dibandingkan yang sebelumnya.
RESONANSI
Resonansi
dapat dikatakan dengan suatu molekul yang strukturnya sama tetapi konfigurasi
elektronnya berbeda.
HIPERKONJUGASI
Konjugasi antara ikatan C-H dengan elektron
p pasangan elektron bebas atau orbital kosong. Hiperkonjugsi disebut juga
resonansi tanpa ikatan, hiperkonjugasi
dapat meningkatkan kestabilan molekul. dalam kasus
penggunaan hiperkonjugasi akan sepasang elektron dalam berdekatan
terpolarisasi-ikatan sigma (yaitu ikatan di mana elektron yang diadakan dekat
dengan satu atom dari yang lain berkat perbedaan elektronegativitas antara dua
atom).
TAUTOMERI
Peristiwa perpindahan atom H pada atom O, S, N yang
diikuti dengan pergantian ikatan tunggal dengan ikatan ganda disebelahnya
atau perpindahan atom dalam molekul menjadi isomer.
REGANGAN RUANG
Pada umumnya, cincin senyawa organik mengandung 5-6 atom karbon. Senaywa
dengan 3-4 atom karbon kadang-kadang ditemukan di alam, namun karena energinya
yang besar, maka cukup sulit untuk diperoleh. Konsep regangan cincin dapat
menjelaskan mengapa cincin dengan 3-4 atom karbon jarang ditemukan.
Kondensasi
aldol adalah sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil ,
membentuk β-hidroksialdehida atau β-hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi,
menghasilkan sebuah enon terkonjugasi.
Kondensasi Claisen adalah kondensasi dua
molekul ester dengan katalis basa memberikan suatu beta keto ester.
Daftar Pustaka